Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS), melalui Menteri Luar Negeri Antony Blinken, menyatakan harapannya agar perang di Gaza segera berakhir sekaligus terjaminnya hak-hak politik Palestina.
Dalam kunjungannya ke wilayah Timur Tengah, termasuk Israel, Blinken kembali menegaskan ‘ikatan unik’ antara negaranya dengan Israel.
AS sejauh ini menolak seruan untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza, namun Blinken pada Selasa (9/1/2024) mengatakan kepada Israel bahwa kekuatan regional lain memperjelas bahwa jalan menuju realisasi hak-hak politik Palestina sangat penting bagi perdamaian di wilayah tersebut.
“Israel harus berhenti mengambil langkah-langkah yang melemahkan kemampuan Palestina untuk mengatur diri mereka sendiri secara efektif,” kata Blinken, seperti dikutip The Guardian.
“Israel harus menjadi mitra para pemimpin Palestina yang bersedia memimpin rakyatnya untuk hidup berdampingan secara damai dengan Israel,” tambahnya.
Blinken mengatakan para pemimpin Arab di Timur Tengah siap membantu rekonstruksi Gaza, yang telah mengalami kehancuran besar selama perang. “Namun hanya melalui pendekatan regional yang mencakup jalan menuju negara Palestina,” imbuhnya.
“Yang penting untuk mengakhiri siklus kekerasan… adalah realisasi hak-hak politik Palestina. Itu adalah pesan yang sangat jelas ke mana pun saya pergi,” kata Blinken, yang telah mengunjungi Turki, Yordania, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA) dalam turnya di wilayah tersebut.
Blinken menyuarakan harapan bahwa, setelah perang, Israel dapat melanjutkan upayanya menuju integrasi regional, menyusul kesepakatan normalisasi yang ditengahi AS dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, dan negara-negara lain.
Kunjungan Blinken bertujuan untuk mencapai konsensus mengenai masa depan Gaza dan menghentikan eskalasi perang di Timur Tengah.
Sebelumnya pada hari yang sama, para pejabat AS mengatakan Blinken mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa pasukannya harus menghindari kerugian lebih lanjut pada warga sipil di Gaza.
Matthew Miller, juru bicara Departemen Luar Negeri, mengatakan Blinken telah menegaskan kembali dukungan AS terhadap upaya Israel untuk menghentikan terulangnya serangan Hamas pada 7 Oktober, tetapi “menekankan pentingnya menghindari kerugian sipil lebih lanjut dan melindungi infrastruktur sipil di Gaza”.
Namun tidak ada tanda-tanda akan berhentinya kekerasan di Gaza atau di perbatasan yang disengketakan antara Israel dan Lebanon, di mana telah terjadi bentrokan yang semakin intensif selama berminggu-minggu antara Israel dan Hizbullah.
Israel sejauh ini telah mengesampingkan seruan untuk mengizinkan Otoritas Palestina yang diakui secara internasional untuk memerintah Gaza dan Tepi Barat. Sebaliknya, negara zionis tersebut menyarankan beberapa bentuk pemerintahan yang melibatkan pialang kekuasaan atau klan lokal, dengan Pasukan Pertahanan Israel memainkan peran pengawasan yang signifikan. https://sayurkole.com/