Jakarta, CNBC Indonesia – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI Arief Prasetyo Adi membawa kabar gembira untuk para perajin tahu-tempe karena sebentar lagi harga kedelai diprediksi akan turun.
“Bentar lagi (harga kedelai) turun. Kemarin (harga naik) kan karena ada late shipment (keterlambatan pengapalan). Tapi ini sudah mulai datang di akhir tahun (2023) sama di Januari (2024) ini semua datang,” kata Arief kepada CNBC Indonesia, Selasa (9/1/2024).
Ditambah, lanjut Arief, harga kedelai di luar negeri juga sudah menunjukkan penurunan. Saat ini harganya sudah mulai di bawah Rp10.000 per kg.
“Kedelai di luar negeri juga harganya sudah mulai di bawah Rp10.000 (per kg). Artinya, habis ini harga kedelai akan lebih baik lagi,” ujarnya.
Adapun alasan terjadinya keterlambatan pengapalan atau late shipment, kata Arief, disebabkan oleh operasi pelayaran saat ini terganggu oleh kebutuhan untuk menghindari Terusan Suez karena risiko serangan di Laut Merah, dan pembatasan di Terusan Panama setelah terjadi kekeringan.
“Jadi dia ini bukan karena apa-apa, tapi karena Terusan Suez, Terusan Panama itu kemarin pendangkalan, sehingga menyebabkan late shipment,” jelasnya.
Lebih lanjut, dengan tegas Arief menampik isu penimbunan kedelai di gudang-gudang milik para importir yang menyebabkan kedelai jadi langka di pasaran.
“Boro-boro ngumpetin. Mana ada.. Kalau kayak kita begini mana mungkin nahan-nahan, mendingan jadi duit lah, daripada nahan, ngapain? Ini murni karena ada late shipment,” ucapnya. https://mesintik.com/