Jakarta, CNBC Indonesia – PT BRI Finance melaporkan permintaan kredit mobil listrik naik lebih dari 700% secara tahunan (yoy) pada 2023.
Direktur Manajemen Risiko BRI Finance Ari Prayuwana nengatakan, pembiayaan EV ini merupakan salah satu bentuk keterlibatan BRI Finance dalam bisnis berkelanjutan. Hal ini pun sebagai langkah membantunpemerintah mendorong adopsi kendaraan listrik di Indonesia.
“BRI Finance mencatat adanya peningkatan permintaan debitur terhadap pembiayaan kendaraan listrik pada 2023 sebesar lebih dari 700%.,” ungkap Ari dikutip dari keterangan resmi, Senin, (8/1/2024).
Ke depan, BRI Finance juga akan memperkuat kemitraan dengan dealer dan showroom kendaraan listrik. Selain itu, BRI Finance juga aktif di media sosial untuk mendukung pemerintah dalam percepatan penggunaan kendaraan listrik.
“BRI Finance selama ini telah aktif dalam membantu pemerintah untuk mendorong percepatan implementasi kendaraan listrik sebagai perwujudan program net zero emission melalui literasi dan inklusi keuangan,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Indonesia menargetkan dua juta mobil penumpang kendaraan listrik dan 13 juta sepeda motor listrik yang mengaspal pada tahun 2030.
Untuk mencapai target tersebut dan memastikan kelancaran implementasi paket insentif tambahan tersebut, saat ini pemerintah tengah melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait dalam penyusunan dan harmonisasi peraturan teknis.
Sebelumnya, pemerintah telah meluncurkan insentif fiskal dan non-fiskal bagi konsumen dan produsen. Salah satu bentuk insentif adalah potongan harga sebesar Rp7 Juta bagi seluruh masyarakat Indonesia yang ingin membeli sepeda motor listrik baru yang memenuhi 40% kebutuhan komponen lokal. https://zorozuno.com/