Polemik Food Estate: Omon-omon Anies, Temuan BPK & Jawab Mentan

Jakarta, CNBC Indonesia – Proyek lumbung pangan nasional atau food estate kembali menjadi polemik. Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengungkitnya dalam sesi debat Pemilihan Presiden 2024 untuk mengkritik pesaingnya Prabowo Subianto yang juga Menteri Pertahanan.

Anies menuding proyek tersebut gagal dan hanya merusak lingkungan. “Food estate singkong menguntungkan kroni, merusak lingkungan dan tidak menguntungkan,” kata Anies dalam sesi debat, Minggu (7/1/2024).

Food estate merupakan program yang diusung oleh pemerintah Presiden Joko Widodo. Pengembangan kawasan terpadu produksi pangan ini menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024 untuk memperkuat ketahanan pangan. Proyeknya dimulai bersamaan dengan terjadinya pandemi Covid-19.

Meskipun terkait program pangan, namun proyek ini digarap oleh sejumlah kementerian, salah satunya adalah Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo. Kementerian Pertahanan menggarap food estate singkong yang berada di Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Selain di Gunung Mas, ada sejumlah kawasan lain yang menjadi lokasi food estate. Di antaranya di Kabupaten Sumba Tengah, Gresik dan Temanggung. Masing-masing food estate memiliki karakteristik dengan fokus pengembangan tanaman yang berbeda-beda.

Pada pelaksanaan tahun pertama 2020, Badan Pemeriksa Keuangan sudah menemukan seabrek permasalahan dalam proyek food estate ini. Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu yang dilakukan BPK pada 2020 menemukan permasalahan yang signifikan dalam proyek food estate.

Sejumlah masalah yang ditemukan adalah perencanaan kegiatan food estate dianggap belum berdasarkan data dan informasi yang valid dan belum sesuai dengan Perencanaan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan.

Selain itu, pelaksanaan kegiatan survei, investigasi dan desain, ekstensifikasi dan intensifikasi pada food estate di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah yang dilaksanakan dengan swakelola belum sesuai ketentuan.

“Penetapan lahan lokasi Pembangunan KSPP/Food Estate belum sesuai ketentuan,” seperti dikutip dari rilis bertanggal 24 Maret 2022.

Bakal calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo nomor urut 3, saat menyampaikan visi dan misi dalam debat ketiga yang digelar di Istora Senayan, kompleks Gelora Bung Karno (GBK) pada Minggu (7/1/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

BPK juga menyimpulkan bahwa perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi program food estate Tahun Anggaran 2020 sampai dengan Triwulan III 2021 dilaksanakan tidak sesuai dengan peraturan dalam semua hal yang material.

Setelah polemik mengenai food estate ini kembali mengemuka dalam debat capres, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman buka suara. Menurutnya, program lumbung pangan bukanlah suatu hal yang perlu diperdebatkan. Terlebih, kata dia, sudah ada program lumbung pangan yang berhasil.

“Sudahlah pertanian itu bukan untuk diperdebatkan. Kemarin 600 hektare itu kita sudah tanami jagung, berhasil kan? Singkong juga sementara kita tanami ini luasnya cuma 600 hektare ya, kami rawat ini ada 7,4 juta hektare,” kata Amran saat ditemui di Kantor ID Food, Jakarta, Senin (8/1/2024).

Amran mengatakan, pertanian bukanlah hal yang patut untuk diperdebatkan, melainkan harus dikerjakan. “Buktinya, (keberhasilan lumbung pangan) jagung umurnya sudah 2 bulan, seumur jabatan saya tumbuh subur,” lanjutnya.

Presiden Joko Widodo juga ikut berkomentar soal debat Pilpres jilid ketiga yang berlangsung panas. Dia mengatakan semua kritik dalam debat itu merupakan bentuk intropspeksi dan evaluasi untuk pemerintah.

“Saya berbicara untuk ketiga calon, dan untuk perbaikan ke depan. Juga untuk introspeksi kita semuanya, untuk evaluasi kita semuanya. Saya tidak berbicara (untuk) satu calon atau dua calon,” kata Jokowi di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (9/1/2024).

Namun sebelumnya, Jokowi menyayangkan debat itu malah saling menyerang personal, bukannya visi-misi dan program. “Yang pertama memang saya melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan. Yang kelihatan justru saling menyerang yang sebetulnya nggak apa-apa asal kebijakan, asal policy, asal visi, nggak apa-apa,” katanya.

Sehari setelah debat capres berlangsung, Anies belum bisa move on dari kritik food estate. Saat berkunjung ke Gorontalo, Anies menilai panen singkong di daerah itu berhasil. Dia mengatakan hal itu menunjukkan bahwa program food estate tidak diperlukan. Menurut dia, yang lebih diperlukan adalah pemberdayaan petani.

Di akhir pembicaraan, Anies mengeluarkan candaan dengan menyebut ‘omon-omon’. Masyarakat Gorontalo yang ikut dalam acara Desak Anies tersebut ikut tertawa. “Dan alhamdulillah panennya berhasil. Kalau gagal baru omon-omon, kalau berhasil gak perlu omon-omon,” ujarnya.

Omon-omon yang dimaksud Anies diduga merupakan candaan terhadap pernyataan Prabowo di debat capres. Omon-omon diduga merupakan plesetan dari frasa ‘omong-omong’. https://mantrasungokong.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*